Hakikat Istighfar

Hakikat Istighfar

Istiqhfar secara harfiah adalah memohon ampunan. 
Allah Subhanahu wa Ta’ala tentunya akan memberikan ampunan kepada umatnya yang sering beristighfar setiap hari dan dilakukan dengan penuh ketulusan dengan syarat seseorang tersebut harus disertai dengan pertaubatan.

Allah  Subhanahu wa Ta’ala menganjurkan umatnya untuk sering melakukan istighfar, maka dosa seseorang tersebut akan diampuni, istighfar memiliki banyak manfaatnya bukan hanya didunia tetapi juga di akhirat. Di antaranya, bisa menghapus dosa sebagaimana api yang melahap kayu hingga habis. Istighaf juga dapat mengangkat azab akibat perbuatan yang dilakukan seseorang tersebut seperti ayat Al-Quran yang telah Allah siapkan

 “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (istighfar).” 
(QS. Al-Anfaal: 33).

Seseorang yang sering istiqhfar dalam kehidupan  sehari-harinya tentu akan mengamali perubahan di setiap harinya, dimulai dari hati yang tenang serta merasa aman, damai dan tentunya selalu bersyukur dengan apa yang ia punya. Seperti ayat Al-Quran dibawah ini : 

“Orang yang beristighfar hidupnya akan merasa aman, damai, dan selalu diliputi ketenangan jiwa. Sebab, hidupnya akan terarah dan merasa diawasi oleh sang Khaliq. Karena itu, jiwanya akan selalu takut jika berbuat salah dan dosa. Ia akan selalu kembali dan meninggalkan dosa yang telah diperbuat” 
(QS: Huud 3).

Istighfar pun memiliki manfaat lain seperti menghilangkan kesusahan, gunda-gula dengan urusan duniawi semata, serta dengan istighfar maka pintu rejeki akan terbuka lebar. Sebagaimana yang tertera dalam kitab Riyadhus Shalihin dalam hadits riwayat Abu Dawud dijelaskan, “Barangsiapa yang terbiasa istighfar, Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kesusahannya, dan diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”

ada sebuah masalah yang harus kita perhatikan, yaitu mayoritas orang yang meyakini istighfar itu (hanya) dengan lisan saja. Salah seorang diantara mereka berucap, astaghfirullah (aku memohon ampun kepada Allah) namun kemudian tidak didapati dari kalimat ini suatu pengaruh didalam hati. Sebagaimana pula tak terlihat adanya pengaruh pada anggota badannya. Istighfar semacam ini sebenarnya merupakan perbuatan para pendusta.

Al-fudhail bin Iyadh berkata “beristighfar tanpa meninggalkan perbuatan dosa ialah tobatnya para pendusta”.

Salah seorang yang sholeh berkata
 “Istighfar kami membutuhkan Istighfar. Maknanya siapa yang beristighfar kepada Allah namun tidak meninggalkan kemaksiatan maka Istighfarnya perlu di Istighfari”. 
Karena itu hendaknya meneliti kembali kebenaran Istighfar kita, agar kita tidak termasuk golongan para pendusta yang beristighfar hanya dalam lisan, sementara mereka tetap melakukan kemaksiatan.

Wallahu a'lam bish-shawab.
Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

Materi Training/Seminar Rezeki Healing 
Metode Percepatan Pertolongan Allah 

Salam Rezeki Berlimpah 
Anaz Almansour 
Founder Rezeki Healing 

Komunitas Rezeki Berlimpah (Rezeki Healing) 
Telegram : bit.ly/MRH_JoinTelegram

#rezekihealing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umur Atau Uang

Pola Menjemput Rezeki Berkah

Benahi Sholatmu Maka Allah Memperbaiki Hidupmu