Mengatur Keuangan


MENGATUR KEUANGAN 

Hukum Syariah memiliki banyak aturan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seorang Muslim, termasuk dalam hal keuangan. Muslim yang taat tentunya akan bertindak dengan cara yang halal (diizinkan) dan menjauhi yang haram (dilarang) dengan mengikuti aturan yang telah diatur dalam Al-Qur’an dan Hadits.

“dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” (QS. Al-Isra’: 26-27)

Bagaimanakah cara mengatur keuangan dalam Islam? 

✔Mencatat dan Mengatur Cash Flow Keuangan Keluarga

❗Membuat Rencana Pengeluaran Bulanan
❗Membuat Rencanan Pengeluaran Tahunan
❗Seimbang Antara Pengeluaran dan Pendapatan yg Bermanfaat 

✔Hindari Berutang

"Barangsiapa utang uang kepada orang lain dan berniat akan mengembalikannya, maka Allah akan luluskan niatnya itu; tetapi barangsiapa mengambilnya dengan Niat akan membinasakan (tidak membayar), maka Allah akan merusakkan dia." (Riwayat Bukhari)

Utang memang kadang kala menjadi penyelamat finansial di saat darurat. Namun, kenyataannya dalam Islam tidak dianjurkan untuk berutang jika tidak benar-benar membutuhkan. Artinya, jika Anda masih bisa berusaha untuk membayar sesuatu, jangan lah berutang.

Jika terpaksa berutang kepada seseorang, wajib hukumnya untuk melunasi. Hal ini dilakukan karena dalam Islam perihal utang menyangkut dunia dan akhirat. Bahkan, saat seseorang meninggal dalam keadaan berutang, ahli warisnya wajib untuk melunasinya.

✔Atur 1-1-1

Formula 1-1-1 merupakan rumus mengatur keuangan dari sahabat nabi, Salman Al Farisi. Diriwayatkan bahwa beliau memiliki uang sebanyak 1 dirham untuk digunakan sebagai modal membuat anyaman yang dijual seharga 3 dirham. Kemudian, pendapatannya tadi dibagi menjadi: 
1 dirham untuk keperluan keluarganya, 
1 dirham untuk sedekah dan sisanya 
1 dirham untuk digunakan sebagai modal kembali.

Konsep ini bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan membagi tiga pendapatan yang diperoleh. 
1/3 untuk digunakan kebutuhan sehari-hari, 1/3 untuk bersedekah dan sisanya 
1/3 untuk keperluan modal lagi.

✔Menabung Sesuai Sesuai Ajaran Islam

“Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” (H.R Bukhari)

Menabung memiliki banyak keuntungan untuk kehidupan ke depannya. Memang, awalnya sulit untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk ditabung. 

✔Memiliki Dana Darurat

Setiap orang tentunya tidak akan pernah tahu musibah atau bencana yang akan menimpa pada dirinya. Sebab itu, umat muslim seharusnya selalu berikhtiar dan berusaha untuk berjaga-jaga dalam menghadapi masa depan, yakni dengan memiliki dana darurat.

✔Jangan Boros

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqon :67)

Sikap boros sangat tidak dianjurkan dalam segala hal, begitu pula dengan mengatur keuangan. Islam pun melarang seseorang dalam berbelanja berlebih-lebihan. Hal tersebut akan menimbulkan sifat konsumtif dalam diri yang sangat merugikan.

✔Zakat, Infaq, dan Sedekah

Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.
 (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

Pastikan Anda menyisihkan penghasilan atau gaji Anda setiap bulannya untuk zakat, infaq, dan sedekah. Seperti yang tertulis di dalam surah At Taubah ayat 103, yang artinya “Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut, Anda membersihkan dan mensucikan mereka.”

✔Menyisihkan Uang Untuk Modal Usaha

Berdasarkan hadits Nu’aim bin ‘Abdirrahman menyatakan bahwa “sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada dalam perdagangan”. 
Jadi, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk mencari nafkah dengan menjalankan bisnis. Islam juga menganjurkan untuk menyisihkan uang untuk menambah modal usaha atau dijadikan sebagai sebagai investasi. Jangan sampai hasil keuntungan usahanya digunakan untuk keperluan konsumtif.

Alangkah baiknya apabila mulai dibiasakan untuk menghindari kebiasaan menghabiskan uang untuk kebutuhan konsumtif semata. Sisihkan juga beberapa persen untuk modal usaha dan investasi masa depan.

✔Menjauhi Riba

Riba merupakan sebuah perbuatan yang amat dibenci oleh Allah SWT. 
Riba bertentangan dengan prinsip muamalah perdagangan dalam Islam. Karena itu sebagai seorang muslim Anda wajib menjauhi segala macam bentuk riba tanpa terkecuali.

Larangan untuk menjauhi riba sendiri telah tertera dengan jelas baik di dalam Al Quran ataupun hadis Nabi Muhammad SAW. 
Dalam surat Ali Imran ayat 130, Allah SWT melarang tegas perbuatan riba melalui firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”

Sementara menurut hadis, diriwayatkan dari Ibnu Majah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Riba mempunyai 73 pintu, yang paling ringan (dosanya) ialah seperti seorang laki-laki menikahi ibunya sendiri dan riba yang paling berat ialah merusak kehormatan seorang muslim.”

✔Hemat dan Berkah

Mulailah untuk mencoba mengaplikasikan tips mengatur menurut ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, keuangan Anda akan menjadi lebih teratur dan terhindar dari kerugian finansial. Selain itu, hidup juga semakin berkah.

Materi Training/Seminar Rezeki Healing 
Financial Healing 

Salam Rezeki Berlimpah 
Anaz Almansour 
Founder Rezeki Healing 

Gabung Di Komunitas Rezeki Berlimpah (REZEKI HEALING) 
Klik dibawah ini
Materi Telegram : bit.ly/MRH_JoinTelegram

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umur Atau Uang

Pola Menjemput Rezeki Berkah

Benahi Sholatmu Maka Allah Memperbaiki Hidupmu