Tantangan 21 Terapi Bersyukur

TANTANGAN 21 HARI TERAPI BERSYUKUR 

Mengapa hanya 21 hari? 
Sebagaimana dipopulerkan oleh Dr. Maxwell Maltz, dokter dan pakar transformasi yang menulis buku Psikocibernetik mengatakan, 21 hari adalah masa membangun kebiasaan.

Bisa Karena Biasa 
Biasa Karena Dibiasakan 
Dibiasakan Akan jadi Karakter 
Kebiasaan Akan Membentuk Karakter 
Dan Karakter Bisa Mengubah Hidupmu 
Jadi segala sesuatu haris dibangun dari Kebiasaan 

Hal ini telah menjadi acuan tokoh sukses di dunia mengenai pembentukan kebiasaan dengan melakukan hal yang sama selama 21 hari secara terus menerus. 
Harapannya dengan mengikuti 21 hari terapi bersyukur akan menciptakan kebiasaan baru dan gemar bersyukur.

Penelitian yang dilakukan American Psychologist tahun 2005 menunjukkan bahwa hanya dengan bertindak dan berpikir bersyukur, mampu meningkatkan 10 persen kebahagiaan dan menurunkan 35 persen gejala depresi hingga jangka waktu 3 sampai 6 bulan lamanya.

Kata-kata bersifat magnetis yaitu dengan memperbanyak kalimat syukur. 
Kebalikan bersyukur adalah mengeluh. 
Jadi hindari mengeluh. Karena ketika mengeluh, kita melepaskan getaran negatif ke alam semesta yang akan menarik hal-hal negatif ke dalam hidup kita. Begitu pula sebaliknya. Jadi perhatikan betul kata-kata yang kita ucapkan dan yang tidak terucapkan (di hati).”

“Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” 
(QS. Ali Imron: 145)

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".” 
(QS. Ibrahim: 7)

Dalam hal ini, At-Tirmidzi menukil sebuah hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa ia berkata, “Barangsiapa yang diberi kebaikan (kenikmatan), hendaklah ia membalasnya; Jika ia tidak punya sesuatu untuk membalasnya, hendaklah ia memuji pemberinya. 

Karena sesungguhnya apabila ia memuji berarti ia telah mensyukuri dan berterima kasih kepadanya. Akan tetapi, jika ia menyembunyikannya, berarti ia telah mengingkari kebaikannya.”

Dari An-Nu’man bin Basyir berkata, 
“Rasulullah saw. berkhutbah di atas mimbar menyampaikan sabdanya:

 ‘Barangsiapa tidak mensyukuri yang sedikit, berarti tidak bisa mensyukuri yang banyak. Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah. Sesungguhnya menyebut-nyebut nikmat Allah adalah bersyukur dan meninggalkannya adalah kufur. Bersatu akan membawa rahmat dan bercerai-berai akan mendatangkan adzab’.” 
(Musnad Imam Ahmad, no. 17721)

Anaz Almansour 
Motivator Kepribadian

https://youtu.be/2WfWUQZAO7k

https://youtu.be/2WfWUQZAO7k

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umur Atau Uang

Pola Menjemput Rezeki Berkah

Benahi Sholatmu Maka Allah Memperbaiki Hidupmu