zholim Terhadap Orang Lain

Hati Hati Saat Kita Membicarakan Aib dan zhalim pada Orang Lain 

Nabi Sallallahu’alaihi wa sallam  Bersabda:

“Siapa yang mempunyai kezaliman kepada saudaranya baik dari kehormatan atau sesuatu hal, maka mohonlah dihalalkan darinya sekarang (pada hari ini) sebelum tidak berguna lagi dinar dan dirham. 
Kalau dia mempunyai amal shaleh, maka akan diambil darinya sesuai dengan kadar kezalimannya. 
Kalau tidak mempunyai kebaikan, maka keburukan orang tersebut akan diambil dan dibebankan kepadanya.”
(HR. Bukhari, no. 2449)

Menurut Rasulullah Sallallahu’alaihi wa sallam  
Bersabda, 
“Tahukah engkau apa itu ghibah?” 
Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” 

Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Rasulullah, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” 
(HR. Muslim no. 2589).

Ketika seseorang telah membicarakan tentang hal-hal pribadi atau masalah seseorang dapat dikatakan ghibah. Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa sallam  menjelaskan, 
“Muflis (orang yang bangkrut) umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) salat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). 
Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian di akan dilemparkan ke dalam neraka.”
(HR. Muslim 6744 & Ahmad 8029).

Allah Subhanahu wa ta’ala telah Berfirman, “Janganlah sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” 
(QS. Ibrahim : 42)

Dari ayat-ayat tersebut menyimpulkan bahwa di hari kiamat, akan dilakukan hisab yaitu pahala orang yang mendzalami akan berpindah kepada orang yang didzalami. Para ulama pun meyakini hal tersebut, bahwa orang yang dighibahi akan mendapatkan pahala dari orang yang mengghibahnya.

Allah tidak akan pernah melupakan kedzaliman-kedzaliman yang telah dilakukan umatnya. Maka dari itu berserah dirilah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,  ikhlaskan, insha Allah akan dibalaskan dengan pahala.

Anaz Almansour 
Founder Rezeki Healing

#rezekihealing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umur Atau Uang

Pola Menjemput Rezeki Berkah

Benahi Sholatmu Maka Allah Memperbaiki Hidupmu